Perhatian!!!

Protected by Copyscape Online Copyright Checker
Silahkan Copy Paste Isi Blog Ini, Tapi Jangan Lupa sertakan alamat http://akperppnisolojateng.blogspot.com di postingan /alamat blog anda, agar tidak biblokir Google. Terima Kasih

ASKEP DIABETES MELLITUS

 
A. Pengertian

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

B. Klasifikasi

Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :

  1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
  2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
  3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
  4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
C. Etiologi
  1. Diabetes tipe I:

a. Faktor genetik

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.

b. Faktor-faktor imunologi

Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.

c. Faktor lingkungan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.

  1. Diabetes Tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

Faktor-faktor resiko :

a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)

b. Obesitas

c. Riwayat keluarga

D. Patofisiologi/Pathways

E. Tanda dan Gejala

Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :

1. Katarak

2. Glaukoma

3. Retinopati

4. Gatal seluruh badan

5. Pruritus Vulvae

6. Infeksi bakteri kulit

7. Infeksi jamur di kulit

8. Dermatopati

9. Neuropati perifer

10. Neuropati viseral

11. Amiotropi

12. Ulkus Neurotropik

13. Penyakit ginjal

14. Penyakit pembuluh darah perifer

15. Penyakit koroner

16. Penyakit pembuluh darah otak

17. Hipertensi

Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.

Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.

Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.

F. Pemeriksaan Penunjang

  1. Glukosa darah sewaktu
  2. Kadar glukosa darah puasa
  3. Tes toleransi glukosa

Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)

 

Bukan DM

Belum pasti DM

DM

Kadar glukosa darah sewaktu

-         Plasma vena

-         Darah kapiler

Kadar glukosa darah puasa

-         Plasma vena

-         Darah kapiler

 

 

< 100

<80

 

 

<110

<90

 

 

100-200

80-200

 

 

110-120

90-110

 

 

>200

>200

 

 

>126

>110

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :

1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)

2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)

3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

G. Penatalaksanaan

Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.

Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :

1. Diet

2. Latihan

3. Pemantauan

4. Terapi (jika diperlukan)

5. Pendidikan

H. Pengkajian

§ Riwayat Kesehatan Keluarga

Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?

§ Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya

Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.

§ Aktivitas/ Istirahat :

Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.

§ Sirkulasi

Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah

§ Integritas Ego

Stress, ansietas

§ Eliminasi

Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare

§ Makanan / Cairan

Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.

§ Neurosensori

Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan.

§ Nyeri / Kenyamanan

Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)

§ Pernapasan

Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)

§ Keamanan

Kulit kering, gatal, ulkus kulit.

I. Masalah Keperawatan
  1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
  2. Kekurangan volume cairan
  3. Gangguan integritas kulit
  4. Resiko terjadi injury
J. Intervensi
  1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.

Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

Kriteria Hasil :

§ Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat

§ Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya

Intervensi :

§ Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.

§ Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.

§ Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.

§ Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.

§ Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.

§ Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala.

§ Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.

§ Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.

§ Kolaborasi dengan ahli diet.

  1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.

Tujuan : kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi

Kriteria Hasil :

Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.

Intervensi :

§ Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik

§ Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul

§ Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas

§ Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa

§ Pantau masukan dan pengeluaran

§ Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas yang dapat ditoleransi jantung

§ Catat hal-hal seperti mual, muntah dan distensi lambung.

§ Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak teratur

§ Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)

  1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer).

Tujuan : gangguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan penyembuhan.

Kriteria Hasil :

Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi

Intervensi :

§ Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge, frekuensi ganti balut.

§ Kaji tanda vital

§ Kaji adanya nyeri

§ Lakukan perawatan luka

§ Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.

§ Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.

  1. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan

Tujuan : pasien tidak mengalami injury

Kriteria Hasil : pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injury

Intervensi :

§ Hindarkan lantai yang licin.

§ Gunakan bed yang rendah.

§ Orientasikan klien dengan ruangan.

§ Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari

§ Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi


DAFTAR PUSTAKA

Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC, 1997.

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA : DEPRESI

LAPORAN PENDAHULUAN

I. MASALAH UTAMA

Gangguan alam perasaan: depresi.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagai­nya.

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedah­an, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.

III. A. POHON MASALAH

clip_image001AKIBAT

clip_image001[4]

clip_image003 PENYEBAB

  1. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Gangguan alam perasaan: depresi

a. Data subyektif:

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara.Sering mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.

b. Data obyektif:

Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan lang­kah yang diseret.Kadang‑kadang dapat terjadi stupor. Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering me­nangis.Proses berpikir terlambat, seolah‑olah pikirannya kosong, konsentrasi tergang­gu, tidak mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk akal (irasional), waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang‑kadang pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak suka diganggu.

2. Koping maladaptif

a. DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.

b. DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko mencederai diri berhubungan dengan depresi.

2. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif.

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri.

b. Tujuan khusus

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan:

1.1. Perkenalkan diri dengan klien

1.2. Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati

1.3. Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya: memberikan sentuhan, anggukan.

1.4. Perhatikan pembicaraan pasien serta beri respons sesuai dengan keinginannya

1.5. Bicara dengan nada suara yang rendah, jelas, singkat, sederhana dan mudah dimengerti

1.6. Terima pasien apa adanya tanpa membandingkan dengan orang lain.

2. Klien dapat menggunakan koping adaptif

2.1. Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaannya dan mengatakan bahwa perawat memahami apa yang dirasakan pasien.

2.2. Tanyakan kepada pasien cara yang biasa dilakukan mengatasi perasaan sedih/menyakitkan

2.3. Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan

2.4. Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping.

2.5. Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan dapat diterima

2.6. Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih

2.7. Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah.

3. Klien terlindung dari perilaku mencederai diri

Tindakan:

3.1. Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri.

3.2. Jauhkan dan simpan alat‑alat yang dapat digunakan olch pasien untuk mencederai dirinya/orang lain, ditempat yang aman dan terkunci.

3.3. Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien.

3.4. Awasi dan tempatkan pasien di ruang yang mudah dipantau oleh peramat/petugas.

4. Klien dapat meningkatkan harga diri

Tindakan:

4.1. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.

4.2. Kaji dan kerahkan sumber‑sumber internal individu.

4.3. Bantu mengidentifikasi sumber‑sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal‑hal untuk diselesaikan).

5. Klien dapat menggunakan dukungan sosial

Tindakan:

5.1. Kaji dan manfaatkan sumber‑sumber ekstemal individu (orang‑orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut).

5.2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama).

5.3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).

6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat

Tindakan:

6.1. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat).

6.2. Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu).

6.3. Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan.

6.4. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

ASKEP ANAK DENGAN MARASMUS

Pengertian
• Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).
• Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein. (Suriadi, 2001:196).

Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan makanan tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda defisiensi protein dan kalori. (Nelson, 1999:212).
• Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pertahanan dan atau perbaikan. Zat gizi dikelompokkan menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. (Arisman, 2004:157).
• Energi yang diperoleh oleh tubuh bukan hanya diperoleh dari proses katabolisme zat gizi yang tersimpan dalam tubuh, tetapi juga berasal dari energi yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi.
• Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi, disamping membantu pengaturan metabolisme protein. Protein dalam darah mempunyai peranan fisiologis yang penting bagi tubuh untuk :
1. Mengatur tekanan air, dengan adanya tekanan osmose dari plasma protein.
2. Sebagai cadangan protein tubuh.
3. Mengontrol perdarahan (terutama dari fibrinogen).
4. Sebagai transport yang penting untuk zat-zat gizi tertentu.
5. Sebagai antibodi dari berbagai penyakit terutama dari gamma globulin.
Dalam darah ada 3 fraksi protein, yaitu : Albumin, globulin, fibrinogen.

ETIOLOGI
• Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan metabolik, atau malformasi kongenital. (Nelson,1999).
• Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat. (Dr. Solihin, 1990:116).

PATOFISIOLOGI
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. (Arisman, 2004:92). Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. (Nuuhchsan Lubis an Arlina Mursada, 2002:11).

MANIFESTASI KLINIK
Pada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat badan sampai berakibat kurus,dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang dari bantalan pipi, muka bayi dapat tetap tampak relatif normal selama beberaba waktu sebelum menjadi menyusut dan berkeriput. Abdomen dapat kembung dan datar. Terjadi atropi otot dengan akibat hipotoni. Suhu biasanya normal, nadi mungkin melambat, mula-mula bayi mungkin rewe, tetapi kemudian lesu dan nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi, tetapi dapat muncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering, tinja berisi mukus dan sedikit. (Nelson,1999).

Selain itu manifestasi marasmus adalah sebagai berikut :
1. Badan kurus kering tampak seperti orangtua
2. Lethargi
3. Irritable
4. Kulit keriput (turgor kulit jelek)
5. Ubun-ubun cekung pada bayi
6. Jaingan subkutan hilang
7. Malaise
8. Kelaparan
9. Apatis

PENATALAKSANAAN
1. Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas biologiknya baik. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin.
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit.
3. Penatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare berat.
4. Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan, pengkajian antropometri, kaji manifestasi klinis, monitor hasil laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.

Penanganan KKP berat
Secara garis besar, penanganan KKP berat dikelompokkan menjadi pengobatan awal dan rehabilitasi. Pengobatan awal ditujukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, sementara fase rehabilitasi diarahkan untuk memulihkan keadaan gizi.
Upaya pengobatan, meliputi :
- Pengobatan/pencegahan terhadap hipoglikemi, hipotermi, dehidrasi.
- Pencegahan jika ada ancamanperkembangan renjatan septik
- Pengobatan infeksi
- Pemberian makanan
- Pengidentifikasian dan pengobatan masalah lain, seperti kekurangan vitamin, anemia berat dan payah jantung.

Menurut Arisman, 2004:105
- Komposisi ppemberian CRO (Cairan Rehidrasi Oral) sebanyak 70-100 cc/kg BB biasanya cukup untuk mengoreksi dehidrasi.
- Cara pemberian dimulai sebanyak 5 cc/kg BB setiap 30 menit selama 2 jam pertama peroral atau NGT kemudian tingkatkan menjadi 5-10 cc/kg BB/ jam.
- Cairan sebanyak itu harus habis dalam 12 jam.
- Pemberian ASI sebaiknya tidak dihentikan ketika pemberian CRO/intravena diberikan dalam kegiatan rehidrasi.
- Berika makanan cair yang mengandung 75-100 kkal/cc, masing-masing disebut sebagai F-75 dan F-100.

Menurut Nuchsan Lubis
Penatalaksanaan penderita marasmus yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Tahap awal :24-48 jam pertama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamatkan jiwa, antara lain mengoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan IV.
- cairan yang diberikan adalah larutan Darrow-Glukosa atau Ringer Laktat Dextrose 5%.
- Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.
- Kemudian 140ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya.
- Cairan diberikan 200ml/kg BB/ hari.
2. Tahap penyesuaian terhadap pemberian makanan
- Pada hari-hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/ kg BB/ hari atau rata-rata 50 kalori/ kg BB/ hari, dengan protein 1-1,5 gr/ kg BB/ hari.
- Kemudian dinaikkan bertahap 1-2 hari hingga mencapai 150-175 kalori/ kg BB/ hari, dengan protein 3-5 gr/ kg BB/ hari.
- Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet TKTP ini lebih kurang 7-10 hari.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Fisik
a. Mengukur TB dan BB
b. Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam kilogram) dibagi dengan TB (dalam meter)
c. Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.
d. Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (lean body massa, massa tubuh yang tidak berlemak).
2. Pemeriksaan laboratorium : albumin, kreatinin, nitrogen, elektrolit, Hb, Ht, transferin.

FOKUS INTERVENSI
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang). (Wong, 2004)
Tujuan :
Pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Kriteria hasil :
meningkatkan masukan oral.
Intervensi :
a. Dapatkan riwayat diet
b. Dorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi anak atau ada disaat makan
c. Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi menyenangkan
d. Gunakan alat makan yang dikenalnya
e. Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan mereka
f. Sajikan makansedikit tapi sering
g. Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah

2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare. (Carpenito, 2001:140)
Tujuan :
Tidak terjadi dehidrasi
Kriteria hasil :
Mukosa bibir lembab, tidak terjadi peningkatan suhu, turgor kulit baik.
Intervensi :
a. Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasi
b. Monitor jumlah dan tipe masukan cairan
c. Ukur haluaran urine dengan akurat

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolik. (Doengoes, 2000).
Tujuan :
Tidak terjadi gangguan integritas kulit
Kriteria hasil :
kulit tidak kering, tidak bersisik, elastisitas normal
Intervesi :
a. Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasi
b. Dorong mandi 2xsehari dan gunakan lotion setelah mandi
c. Massage kulit Kriteria hasilususnya diatas penonjolan tulang
d. Alih baring

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuh
Tujuan :
Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil:
suhu tubuh normal 36,6 C-37,7 C,lekosit dalam batas normal

Intervensi :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. Pastikan semua alat yang kontak dengan pasien bersih/steril
c. Instruksikan pekerja perawatan kesehatan dan keluarga dalam prosedur kontrol infeksi
d. Beri antibiotik sesuai program

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasi (Doengoes, 2004)
Tujuan :
pengetahuan pasien dan keluarga bertambah
Kriteria hasil:
Menyatakan kesadaran dan perubahan pola hidup,mengidentifikasi hubungan tanda dan gejala.
Intervensi :
a. Tentukan tingkat pengetahuan orangtua pasien
b. Mengkaji kebutuhan diet dan jawab pertanyaan sesuai indikasi
c. Dorong konsumsi makanan tinggi serat dan masukan cairan adekuat
d. Berikan informasi tertulis untuk orangtua pasien

6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat. (Carpenito, 2001:157).
Tujuan :
Anak mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Kriteria hasil :
Terjadi peningkatan dalam perilaku personal, sosial, bahasa, kognitif atau aktifitas motorik sesuai dengan usianya.
Intervensi :
a. Ajarkan pada orangtua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
b. Kaji tingkat perkembangan anak dengan Denver II
c. Berikan kesempatan bagi anak yang sakit memenuhi tugas perkembangan
d. Berikan mainan sesuai usia anak.

7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi. (Carpenito, 2001:3)
Tujuan :
Anak mampu beraktifitas sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria hasil :
Menunjukkan kembali kemampuan melakukan aktifitas.
Intervensi :
a. Berikan permainan dan aktifitas sesuai dengan usia
b. Bantu semua kebutuhan anak dengan melibatkan keluarga pasien

8. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi). (Carpenio, 2001:143).
Tujuan :
Kelebihan volume cairan tidak terjadi.
Kriteria hasil :
Menyebutkan faktor-faktor penyebab dan metode-metode pencegahan edema, memperlihatkan penurunan edema perifer dan sacral.
Intervensi :
a. Pantau kulit terhadap tanda luka tekan
b. Ubah posisi sedikitnya 2 jam
c. Kaji masukan diet dan kebiasaan yang dapat menunjang retensi cairan.

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

ASKEP ANAK DENGAN HIRSPRUNG

Pengertian
Ada beberapa pengertian mengenai Mega Colon, namun pada intinya sama yaitu penyakit yang disebabkan oleh obstruksi mekanis yang disebabkan oleh tidak adekuatnya motilitas pada usus sehingga tidak ada evakuasi usus spontan dan tidak mampunya spinkter rectum berelaksasi.


Hirschsprung atau Mega Colon adalah penyakit yang tidak adanya sel – sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid Colon. Dan ketidak adaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak adanya evakuasi usus spontan ( Betz, Cecily & Sowden : 2000 ). Penyakit Hirschsprung atau Mega Kolon adalah kelainan bawaan penyebab gangguan pasase usus tersering pada neonatus, dan kebanyakan terjadi pada bayi aterm dengan berat lahir  3 Kg, lebih banyak laki – laki dari pada perempuan. ( Arief Mansjoeer, 2000 ).

B. Etiologi
Adapun yang menjadi penyebab Hirschsprung atau Mega Colon itu sendiri adalah diduga terjadi karena faktor genetik dan lingkungan sering terjadi pada anak dengan Down syndrom, kegagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding plexus.

C. Patofisiologi
Istilah congenital aganglionic Mega Colon menggambarkan adanya kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa kolon distal. Segmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian proksimal pada usus besar. Ketidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya gerakan tenaga pendorong ( peristaltik ) dan tidak adanya evakuasi usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus dan distensi pada saluran cerna. Bagian proksimal sampai pada bagian yang rusak pada Mega Colon ( Betz, Cecily & Sowden, 2002:197).
Semua ganglion pada intramural plexus dalam usus berguna untuk kontrol kontraksi dan relaksasi peristaltik secara normal.
Isi usus mendorong ke segmen aganglionik dan feses terkumpul didaerah tersebut, menyebabkan terdilatasinya bagian usus yang proksimal terhadap daerah itu karena terjadi obstruksi dan menyebabkan dibagian Colon tersebut melebar ( Price, S & Wilson, 1995 : 141 ).

D. Manifestasi Klinis
Bayi baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 – 28 jam pertama setelah lahir. Tampak malas mengkonsumsi cairan, muntah bercampur dengan cairan empedu dan distensi abdomen. (Nelson, 2000 : 317).
Gejala Penyakit Hirshsprung adalah obstruksi usus letak rendah, bayi dengan Penyakit Hirshsprung dapat menunjukkan gejala klinis sebagai berikut. Obstruksi total saat lahir dengan muntaah, distensi abdomen dan ketidakadaan evakuasi mekonium. Keterlambatan evakuasi meconium diikuti obstruksi konstipasi, muntah dan dehidrasi. Gejala rigan berupa konstipasi selama beberapa minggu atau bulan yang diikuti dengan obstruksi usus akut. Konstipasi ringan entrokolitis dengan diare, distensi abdomen dan demam. Adanya feses yang menyemprot pas pada colok dubur merupakan tanda yang khas. Bila telah timbul enterokolitis nikrotiskans terjadi distensi abdomen hebat dan diare berbau busuk yang dapat berdarah ( Nelson, 2002 : 317 ).
1. Anak – anak
a Konstipasi
b Tinja seperti pita dan berbau busuk
c Distenssi abdomen
d Adanya masa difecal dapat dipalpasi
e Biasanya tampak kurang nutrisi dan anemi ( Betz cecily & sowden, 2002 : 197 ).
2. Komplikasi
a Obstruksi usus
b Konstipasi
c Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
d Entrokolitis
e Struktur anal dan inkontinensial ( pos operasi ) ( Betz cecily & sowden, 2002 : 197 )

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan dengan barium enema, dengan pemeriksaan ini akan bisa ditemukan :
a Daerah transisi
b Gambaran kontraksi usus yang tidak teratur di bagian usus yang menyempit
c Entrokolitis padasegmen yang melebar
d Terdapat retensi barium setelah 24 – 48 jam ( Darmawan K, 2004 : 17 )
2. Biopsi isap
Yaitu mengambil mukosa dan sub mukosa dengan alat penghisap dan mencari sel ganglion pada daerah sub mukosa ( Darmawan K, 2004 :17 )
3. Biopsi otot rektum
Yaitu pengambilan lapisan otot rektum
4. Periksaan aktivitas enzim asetil kolin esterase dari hasil biobsi isap pada penyakit ini khas terdapat peningkatan, aktifitas enzimasetil kolin esterase ( Darmawan K, 2004 : 17 )
5. Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari jaringan biopsi usus
( Betz, cecily & Sowden, 2002 : 197 )
6. Pemeriksaan colok anus
Pada pemeriksaan ini jari akan merasakan jepitan dan pada waktu tinja yang menyemprot. Pemeriksaan ini untuk mengetahu bahu dari tinja, kotoran yang menumpuk dan menyumbat pada usus di bagian bawah dan akan terjadi pembusukan.

F. Penatalaksanaan
1. Medis
Penatalaksaan operasi adalah untuk memperbaiki portion aganglionik di usus besar untuk membebaskan dari obstruksi dan mengembalikan motilitas usus besar sehingga normal dan juga fungsi spinkter ani internal.
Ada dua tahapan dalam penatalaksanaan medis yaitu :
a Temporari ostomy dibuat proksimal terhadap segmen aganglionik untuk melepaskan obstruksi dan secara normal melemah dan terdilatasinya usus besar untuk mengembalikan ukuran normalnya.
b Pembedahan koreksi diselesaikan atau dilakukan lagi biasanya saat berat anak mencapai sekitar 9 Kg ( 20 pounds ) atau sekitar 3 bulan setelah operasi pertama ( Betz Cecily & Sowden 2002 : 98 )
Ada beberapa prosedur pembedahan yang dilakukan seperti Swenson, Duhamel, Boley & Soave. Prosedur Soave adalah salah satu prosedur yang paling sering dilakukan terdiri dari penarikan usus besar yang normal bagian akhir dimana mukosa aganglionik telah diubah ( Darmawan K 2004 : 37 )
2. Perawatan
Perhatikan perawatan tergantung pada umur anak dan tipe pelaksanaanya bila ketidakmampuan terdiagnosa selama periode neonatal, perhatikan utama antara lain :
a Membantu orang tua untuk mengetahui adanya kelainan kongenital pada anak secara dini
b Membantu perkembangan ikatan antara orang tua dan anak
c Mempersiapkan orang tua akan adanya intervensi medis ( pembedahan )
d Mendampingi orang tua pada perawatan colostomy setelah rencana pulang ( FKUI, 2000 : 1135 )
Pada perawatan preoperasi harus diperhatikan juga kondisi klinis anak – anak dengan mal nutrisi tidak dapat bertahan dalam pembedahan sampai status fisiknya meningkat. Hal ini sering kali melibatkan pengobatan simptomatik seperti enema. Diperlukan juga adanya diet rendah serat, tinggi kalori dan tinggi protein serta situasi dapat digunakan nutrisi parenteral total ( NPT )

Konsep Tumbuh Kembang Anak
Konsep tumbuh kembang anak difokuskan pada usia todler yakni 1 – 3 tahun bisa juga dimasukkan dalam tahapan pre operasional yakni umur 2 – 7 tahun. Menurut Yupi. S ( 2004 ) berdasarkan teori peaget bahwa masa ini merupakan gambaran kongnitif internal anak tentang dunia luar dengan berbagai kompleksitasnya yang tumbuh secara bertahap merupakan suatu masa dimana pikiran agak terbatas. Anak mampu menggunakan simbul melalui kata – kata, mengingat sekarang dan akan datang. Anak mampu membedakan dirinya sendiri dengan objek dalam dunia sekelilingnya baik bahasa maupun pikiranya bercirikan egesenterisme, ia tidak mahu menguasai ide persamaan terutama berkaitan dengan masalah–masalah secara logis, tetapi dalam situasi bermain bebas ia cenderung untuk memperlihatkan perilaku logis dan berakal sehat pada tahap ini akan mulai mengenal tubuhnya
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran berat ( gram, pounnd, kilogram ). Ukuran panjang ( cm, meter ). Umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalium dan nitrogen tubuh ). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi yang lebih komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih, 1998: 1 ).
Pada pertumbuhan fisik dapat dinilai pertambahan berat badan sebanyak 2,2 Kg/ tahun dan tinggi badan akan bertambah kira – kira 7,5 cm/ tahun. Proporsi tumbuh berubah yaitu lengan dan kaki tumbuh lebih cepat dari pada kepala dan badan lorosis lumbal pada medulla spinalis kurang terlihat dan tungkai mempunyai tampilan yang bengkok. Lingkar kepala meningkat 2,5 cm/ tahun dan fontanella anterior menutup pada usia 15 bulan. Gigi molar pertama dan molar kedua serta gigi taring mulai muncul ( Betz & Sowden, 2002: 546 ).

1. Strategi Pengurangan Dampak Hospitalisasi Pada Usia Todler
Pada usia todler anak cenderung egosentris maka dalam menjelaskan prosedur dalam hubungan dengan cara apa yang akan anak lihat, dengar, bau, raba dan rasakan. Katakan pada anak tidak apa- apa menangis atau gunakan ekspresi verbal untuk mengatakan tidak nyaman.
Pada usia ini juga mengalami keterbatasan kemampuan berkomunikasi lebih sering menggunakan perilaku atau sikap. Sedikit pendekatan yang sederhana menggunkan contoh peralatan yang kecil ( ijinkan anak untuk memegang peralatan ) menggunakan permainan.
Pada usia ini menjadikan hubungan yang sulit antara anak dengan perawat diperlukan orang tua pada keadaan ini, apapun cara yang dilakukan anaka harus merupakan pertimbangan pertama. Ibu harus didorong untuk tinggal atau paling sedikit mengunjungi anaknya sesering mungkin ( Yupi, S 2004).

2. Fokus Intervensi
a. Konstipasi berhubungan dengan obstruksi ketidakmampuan Kolon mengevakuasi feces ( Wong, Donna, 2004 : 508 )
Tujuan :
1. anak dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adaptasi sampai fungsi eliminasi secara normal dan bisa dilakukan
Kriteria Hasil
1. Pasien dapat melakukan eliminasi dengan beberapa adapatasi
2. Ada peningkatan pola eliminasi yang lebih baik
Intervensi :
1. Berikan bantuan enema dengan cairan Fisiologis NaCl 0,9 %
2. Observasi tanda vital dan bising usus setiap 2 jam sekali
3. Observasi pengeluaran feces per rektal – bentuk, konsistensi, jumlah
4. Observasi intake yang mempengaruhi pola dan konsistensi feses
5. Anjurkan untuk menjalankan diet yang telah dianjurkan
b. Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan saluran pencernaan mual dan muntah
Tujuan :
1. Pasien menerima asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan
Kriteria Hasil
1. Berat badan pasien sesuai dengan umurnya
2. Turgor kulit pasien lembab
3. Orang tua bisa memilih makanan yang di anjurkan
Intervensi
1. Berikan asupan nutrisi yang cukup sesuai dengan diet yang dianjurkan
2. Ukur berat badan anak tiap hari
3. Gunakan rute alternatif pemberian nutrisi ( seperti NGT dan parenteral ) untuk mengantisipasi pasien yang sudah mulai merasa mual dan muntah
c. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang (Betz, Cecily & Sowden 2002:197)
Tujuan :
1. Status hidrasi pasien dapat mencukupi kebutuhan tubuh
Kriteria Hasil
1. Turgor kulit lembab.
2. Keseimbangan cairan.
Intervensi
1. Berikan asupan cairan yang adekuat pada pasien
2. Pantau tanda – tanda cairan tubuh yang tercukupi turgor, intake – output
3. Observasi adanay peningkatan mual dan muntah antisipasi devisit cairan tubuh dengan segera
d. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya. ( Whaley & Wong, 2004 ).
Tujuan : pengetahuan pasien tentang penyakitnyaa menjadi lebih adekuat
Kriteria hasil :
1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakitnyaa, perawatan dan obat – obatan. Bagi penderita Mega Colon meningkat daan pasien atau keluarga mampu menceritakanya kembali
Intervensi
1. Beri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal – hal yang ingn diketahui sehubunagndengan penyaakit yang dialami pasien
2. Kaji pengetahuan keluarga tentang Mega Colon
3. Kaji latar belakang keluarga
4. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan serta obat – obatan pada keluarga pasien
5. Jelaskan semua prosedur yang akan dilaksanakan dan manfaatnya bagi pasien.

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

ebook, software,script, gratis di download

Pada postingan kali ini saya berikan beberapa web site free Internet Marketing Tools, Ebook Gratis, Gratis Download Software, Script Gratis
Edisi Joomla :
silahkan di coba, caranya silahkan copy alamat web yang kamu inginkan trus pastye dech di pencari alamat diatas.


Free Internet Marketing Tools, Ebook Gratis, Gratis Download Software, Script Gratis
Edisi Joomla :

http://rapidshare.com/files/11830616/IPB_2_2_1_Nulled.rar
http://rapidshare.com/files/11830613/Mambo.Mail.Pro.v2.0.zip
http://rapidshare.com/files/11830612/Joomla.PDF.Indexer.v1.4.zip
http://rapidshare.com/files/11830556/com_jomcomment_pro_172.rar
http://rapidshare.com/files/11830538/moslm2.zip
http://rapidshare.com/files/11830508/ipb_2_2_0_en.rar
http://rapidshare.com/files/11830491/akocomment_20plus_201.1.7.zip
http://rapidshare.com/files/11830488/Jblog.rar
http://rapidshare.com/files/11830463/sdtmp_20template.rar
http://rapidshare.com/files/11830316/NOD32.rar
http://rapidshare.com/files/11830259/Jomres.v1.4h.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11830205/iJoomla.Magazine.v2.0beta.null.rar
http://rapidshare.com/files/11830166/mosListMessenger.v2.0.6.PHP.NULl.zip
http://rapidshare.com/files/11830109/joomlajj_nitroComplete.zip
http://rapidshare.com/files/11830104/VistaCompatibleMassDownloader3.2.661.rar
http://rapidshare.com/files/11830049/JoomlaXemediaProduct.rar
http://rapidshare.com/files/11829648/Joomla.Jom.Comment.v1.5.1.rar
http://rapidshare.com/files/11829546/Joomla.MosMedia.v1.0.8.zip
http://rapidshare.com/files/11829448/mosDirectory_v2.2.4.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11829409/JoomlaCloner.v1.5.1.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11829264/Phil-a-form.v1.2.0.zip
http://rapidshare.com/files/11829056/AkoForms.Mambo.Component.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11829010/mosdirectory.v2.3.2.zip
http://rapidshare.com/files/11828961/Joomla.Tags.v0.6.zip
http://rapidshare.com/files/11828959/MosetsTree.v.1.5.9.null.rar
http://rapidshare.com/files/11828839/mosDirectory.v2.2.9.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11828768/Joomla.ComboMAX.v3.4.0.zip
http://rapidshare.com/files/11828725/Clx.pm.rar
http://rapidshare.com/files/11828634/jmovies.v1.2.RC1.NULLED.rar
http://rapidshare.com/files/11828633/jreviews.v1.1.1beta.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11828617/mosipn.zip
http://rapidshare.com/files/11828432/com_ezautos.v3.2.0.NULLED.rar
http://rapidshare.com/files/11828428/IP.Gallery_2.1.1_Nulled.rar
http://rapidshare.com/files/11828309/Phil-A-Form.v1.3.1.zip
http://rapidshare.com/files/11828044/mosIPN.v2.5.1.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827919/NOD32.zip
http://rapidshare.com/files/11827800/Mosets.hotproperty.v0.97.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827787/Jomcomment.165.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827768/com_mosmedia_1.08.NUUL.zip
http://rapidshare.com/files/11827688/Mosets.HotProperty.v0.98.NULL.rar
http://rapidshare.com/files/11827350/MyPMS.Pro.v1.23.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827225/mosKnowledgebase.v0.6.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827107/com_autoexp.v1.3a.NULLED.rar
http://rapidshare.com/files/11827047/com_jomcomment.166.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827022/OpenSEF_202.0.0-RC4.zip
http://rapidshare.com/files/11826959/MosLock.v2.8.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826905/mosLock.v2.9.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826890/Multisites.Site.Manager.v1.0.3.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826724/ja_pbooster.rar
http://rapidshare.com/files/11826682/phplist_bridge.zip
http://rapidshare.com/files/11826677/SynchronizeUsers.v1.1.PHP.NULL-DGT.zip
http://rapidshare.com/files/11826552/mosLock.zip
http://rapidshare.com/files/11826550/mosGuestBook.v2.0.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826441/JoomE-LearnForce.rar
http://rapidshare.com/files/11826319/SEF.Advance.v4.2.2.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826316/com_jrecache_NULL_daio.zip
http://rapidshare.com/files/11826290/D4J_InstantSearch1.6_nulled_5bwst_5d.zip
http://rapidshare.com/files/11826075/jReviews.v1.2.RC1.NULL.rar
http://rapidshare.com/files/11826061/ajaxfly.v1.1.fixed.rar
http://rapidshare.com/files/11826059/combomax.zip
hxxp://rapidshare.com/files/11826056/com_desitemanager.pro.v.1.0.3.NULL..rar
http://rapidshare.com/files/11825960/joomlajj_nitroComplete.zip
http://rapidshare.com/files/11825829/iJoomla.Magazine.v2.0beta.null.rar
http://rapidshare.com/files/11825262/mosdirectory.v2.3.2.zip
http://rapidshare.com/files/11825228/jReviews.v1.2.RC1.NULL.rar
http://rapidshare.com/files/11825225/MosetsTree.v.1.5.9.null.rar
http://rapidshare.com/files/11824983/mosLock.v2.9.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11824974/ja_pbooster.rar
http://rapidshare.com/files/11824968/SEF.Advance.v4.2.2.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11824967/phplist_bridge.zip rolleyes.gif


[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

ebook, software,script, gratis di download

Pada postingan kali ini saya berikan beberapa web site free Internet Marketing Tools, Ebook Gratis, Gratis Download Software, Script Gratis
Edisi Joomla :
silahkan di coba, caranya silahkan copy alamat web yang kamu inginkan trus pastye dech di pencari alamat diatas.


Free Internet Marketing Tools, Ebook Gratis, Gratis Download Software, Script Gratis
Edisi Joomla :

http://rapidshare.com/files/11830616/IPB_2_2_1_Nulled.rar
http://rapidshare.com/files/11830613/Mambo.Mail.Pro.v2.0.zip
http://rapidshare.com/files/11830612/Joomla.PDF.Indexer.v1.4.zip
http://rapidshare.com/files/11830556/com_jomcomment_pro_172.rar
http://rapidshare.com/files/11830538/moslm2.zip
http://rapidshare.com/files/11830508/ipb_2_2_0_en.rar
http://rapidshare.com/files/11830491/akocomment_20plus_201.1.7.zip
http://rapidshare.com/files/11830488/Jblog.rar
http://rapidshare.com/files/11830463/sdtmp_20template.rar
http://rapidshare.com/files/11830316/NOD32.rar
http://rapidshare.com/files/11830259/Jomres.v1.4h.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11830205/iJoomla.Magazine.v2.0beta.null.rar
http://rapidshare.com/files/11830166/mosListMessenger.v2.0.6.PHP.NULl.zip
http://rapidshare.com/files/11830109/joomlajj_nitroComplete.zip
http://rapidshare.com/files/11830104/VistaCompatibleMassDownloader3.2.661.rar
http://rapidshare.com/files/11830049/JoomlaXemediaProduct.rar
http://rapidshare.com/files/11829648/Joomla.Jom.Comment.v1.5.1.rar
http://rapidshare.com/files/11829546/Joomla.MosMedia.v1.0.8.zip
http://rapidshare.com/files/11829448/mosDirectory_v2.2.4.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11829409/JoomlaCloner.v1.5.1.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11829264/Phil-a-form.v1.2.0.zip
http://rapidshare.com/files/11829056/AkoForms.Mambo.Component.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11829010/mosdirectory.v2.3.2.zip
http://rapidshare.com/files/11828961/Joomla.Tags.v0.6.zip
http://rapidshare.com/files/11828959/MosetsTree.v.1.5.9.null.rar
http://rapidshare.com/files/11828839/mosDirectory.v2.2.9.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11828768/Joomla.ComboMAX.v3.4.0.zip
http://rapidshare.com/files/11828725/Clx.pm.rar
http://rapidshare.com/files/11828634/jmovies.v1.2.RC1.NULLED.rar
http://rapidshare.com/files/11828633/jreviews.v1.1.1beta.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11828617/mosipn.zip
http://rapidshare.com/files/11828432/com_ezautos.v3.2.0.NULLED.rar
http://rapidshare.com/files/11828428/IP.Gallery_2.1.1_Nulled.rar
http://rapidshare.com/files/11828309/Phil-A-Form.v1.3.1.zip
http://rapidshare.com/files/11828044/mosIPN.v2.5.1.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827919/NOD32.zip
http://rapidshare.com/files/11827800/Mosets.hotproperty.v0.97.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827787/Jomcomment.165.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827768/com_mosmedia_1.08.NUUL.zip
http://rapidshare.com/files/11827688/Mosets.HotProperty.v0.98.NULL.rar
http://rapidshare.com/files/11827350/MyPMS.Pro.v1.23.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827225/mosKnowledgebase.v0.6.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827107/com_autoexp.v1.3a.NULLED.rar
http://rapidshare.com/files/11827047/com_jomcomment.166.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11827022/OpenSEF_202.0.0-RC4.zip
http://rapidshare.com/files/11826959/MosLock.v2.8.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826905/mosLock.v2.9.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826890/Multisites.Site.Manager.v1.0.3.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826724/ja_pbooster.rar
http://rapidshare.com/files/11826682/phplist_bridge.zip
http://rapidshare.com/files/11826677/SynchronizeUsers.v1.1.PHP.NULL-DGT.zip
http://rapidshare.com/files/11826552/mosLock.zip
http://rapidshare.com/files/11826550/mosGuestBook.v2.0.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826441/JoomE-LearnForce.rar
http://rapidshare.com/files/11826319/SEF.Advance.v4.2.2.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11826316/com_jrecache_NULL_daio.zip
http://rapidshare.com/files/11826290/D4J_InstantSearch1.6_nulled_5bwst_5d.zip
http://rapidshare.com/files/11826075/jReviews.v1.2.RC1.NULL.rar
http://rapidshare.com/files/11826061/ajaxfly.v1.1.fixed.rar
http://rapidshare.com/files/11826059/combomax.zip
hxxp://rapidshare.com/files/11826056/com_desitemanager.pro.v.1.0.3.NULL..rar
http://rapidshare.com/files/11825960/joomlajj_nitroComplete.zip
http://rapidshare.com/files/11825829/iJoomla.Magazine.v2.0beta.null.rar
http://rapidshare.com/files/11825262/mosdirectory.v2.3.2.zip
http://rapidshare.com/files/11825228/jReviews.v1.2.RC1.NULL.rar
http://rapidshare.com/files/11825225/MosetsTree.v.1.5.9.null.rar
http://rapidshare.com/files/11824983/mosLock.v2.9.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11824974/ja_pbooster.rar
http://rapidshare.com/files/11824968/SEF.Advance.v4.2.2.PHP.NULL.zip
http://rapidshare.com/files/11824967/phplist_bridge.zip rolleyes.gif


[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA


cara membuat ebook

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA


cara membuat ebook

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA


cara membuat ebook

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

TRIK TIP MEMPERCANTIK, MENGHIAS BLOG

blog adalah perwujudan dari pemiliknyasemakin menarik dan cantik blog yang dimiliki semakin bangga dan menggairahkan dalam menulis dan membuat postingan nah bagi blogger yang ingin mempercantik disini ada alamat yang dapat anda kunjungi

Buat yang punya blog dan mau mempercantik tampilan blognya, silahkan menjelajahi beberapa blog di bawah ini untuk mencari berbagai tips dan trik menarik
free Blog Template
blog Kang Rohman
trik internet
http://kang.kombor.com
http://maid3n.blogspot.com
http://jrputra.blogspot.com
http://arif.widarto.net
http://www.isnaini.com
http://kolom-mario.blogspot.com
http://bikinblogger.blogspot.com
pakdenono


Tips dan tutorial yang di dapat antara lain, cara membuat recent post dan recent comment, cara mengganti icon, cara menghilangkan navigation bar, dll


[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

TRIK TIP MEMPERCANTIK, MENGHIAS BLOG

blog adalah perwujudan dari pemiliknyasemakin menarik dan cantik blog yang dimiliki semakin bangga dan menggairahkan dalam menulis dan membuat postingan nah bagi blogger yang ingin mempercantik disini ada alamat yang dapat anda kunjungi

Buat yang punya blog dan mau mempercantik tampilan blognya, silahkan menjelajahi beberapa blog di bawah ini untuk mencari berbagai tips dan trik menarik
free Blog Template
blog Kang Rohman
trik internet
http://kang.kombor.com
http://maid3n.blogspot.com
http://jrputra.blogspot.com
http://arif.widarto.net
http://www.isnaini.com
http://kolom-mario.blogspot.com
http://bikinblogger.blogspot.com
pakdenono


Tips dan tutorial yang di dapat antara lain, cara membuat recent post dan recent comment, cara mengganti icon, cara menghilangkan navigation bar, dll


[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

SUMBATAN JALAN NAFAS DAN PENANGANANNYA

PENDAHULUAN
Sumbatan jalan nafas merupakan salah satu penyebab kematian utama yang kemungkinan masih dapat diatasi. Penolong harus dapat mengenal tanda-tanda dan gejala-gejala sumbatan jalan nafas dan menanganinya dengan cepat walaupun tanpa menggunakan alat yang canggih.

Sumbatan jalan nafas dapat dijumpai baik di dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit. Di luar rumah sakit misalnya penderita tersedak makanan padat sehingga tersumbat jalan nafasnya, sedangkan di dalam rumah sakit misalnya penderita tidak puasa sewaktu akan dilaksanakan pembedahan sehingga dapat terjadi aspirasi yang dapat menyumbat jalan nafasnya.
SEBAB-SEBAB SUMBATAN JALAN NAFAS
Penyebab sumbatan jalan nafas yang sering kita jumpai adalah dasar lidah, palatum mole, darah atau benda asing yang lain. Dasar lidah sering menyumbat jalan nafas pada penderita koma, karena pada penderita koma otot lidah dan leher lemas sehingga tidak mampu mengangkat dasar lidah dari dinding belakang farings. Hal ini sering terjadi bila kepala penderita dalam posisi fleksi.
Benda asing, seperti tumpahan atau darah di jalan nafas atas yang tidak dapat ditelan atau dibatukkan oleh penderita yang tidak sadar dapat menyumbat jalan nafas. Penderita yang mendapat anestesi atau tidak, dapat terjadi laringospasme dan ini biasanya terjadi oleh karena rangsangan jalan nafas atas pada penderita stupor atau koma yang dangkal.
Sumbatan jalan nafas dapat juga terjadi pada jalan nafas bagian bawah, dan ini terjadi sebagai akibat bronkospasme, sembab mukosa, sekresi bronkus, masuknya isi lambung atau benda asing ke dalam paru.
MACAM SUMBATAN JALAN NAFAS
Sumbatan jalan nafas dapat total dan partial. Sumbatan jalan nafas total bila tidak dikoreksi dalam waktu 5 sampai 10 menit dapat mengakibatkan asfiksia (kombinasi antara hipoksemia dan hiperkarbi), henti nafas dan henti jantung. Sumbatan partial harus pula dikoreksi karena dapat menyebabkan kerusakan otak, sembab otak, sembab paru, kepayahan, henti nafas dan henti jantung sekunder.
CARA MENGENAL SUMBATAN JALAN NAFAS
Pada sumbatan jalan nafas total tidak terdengar suara nafas atau tidak terasa adanya aliran udara lewat hidung atau mulut. Terdapat pula tanda tambahan yaitu adanya retraksi pada daerah supraklavikula dan sela iga bila penderita masih bisa bernafas spontan dan dada tidak mengembang pada waktu inspirasi. Pada sumbatan jalan nafas total bila dilakukan inflasi paru biasanya mengalami kesulitan walaupun dengan tehnik yang benar.
Pada sumbatan jalan nafas partial terdengar aliran udara yang berisik dan kadang-kadang disertai retraksi. Bunyi lengking menandakan adanya laringospasme, dan bunyi seperti orang kumur menandakan adanya sumbatan oleh benda asing.
PENANGANAN JALAN NAFAS DARURAT
Penanganan jalan nafas terutama ditujukan pada penderita tidak sadar, yang memerlukan tindakan cepat sampai sumbatan teratasi. Sambil meminta pertolongan orang lain dengan cara berteriak kita harus tetap disamping penderita. Pertama-tama yang kita lakukan pada penderita tidak sadar dan mengalami sumbatan jalan nafas adalah ekstensi kepala karena gerakan ini akan meregangkan struktur leher anterior sehingga dasar lidah akan terangkat dari dinding belakang farings. Disamping ekstensi kepala kadang-kadang masih diperlukan pendorongan mandibula ke depan untuk membuka mulut karena kemungkinan adanya sumbatan pada hidung. Kombinasi ekstensi kepala, pendorongan mandibula kedepan dan pembukaan mulut disebut gerak jalan nafas tripel (Safar). Orang yang tidak sadar rongga hidung dapat tersumbat selama ekspirasi, karena palatum mole bertindak sebagai katup.
EKSTENSI KEPALA
Pada penderita sadar, sebaiknya penderita ditelentangkan dan muka menghadap keatas, kemudian kepala diekstensikan dengan cara leher diangkat keatas. Hati-hati pada penderita dengan kecelakaan karena kemungkinan adanya patah tulang leher, sehingga mengangkat leher sering tidak dilakukan.
Teknik ekstensi kepala ialah tangan penolong mengangkat leher korban dan tangan yang lain diletakkan pada dahinya (Gb. 1 B ). Teknik ini menyebabkan mulut sedikit terbuka.
Jika mulutnya tertutup atau dagunya terjatuh, maka dagu harus ditopang, dengan cara memindahkan tangan yang dibawah leher untuk menopang dagu ke depan, sambil membuka mulutnya sedikit, tanpa menekan bagian leher di bawah dagu karena dapat menyebabkan sumbatan ( Gb. I C ).
Kalau penderita mempunyai gigi palsu yang terpasang baik, jangan dilepas, karena gigi palsu dapat mempertahankan bentuk mulut, sehingga memudahkan ventilasi buatan. Jika dengan cara mengangkat leher keatas dan menekan dahi masih saja jalan nafas tidak lancar maka segera mendorong mandibula ke depan dan membuka mulut.
Penderita yang tidak sadar sebaiknya diletakkan horizontal dan dagu didorong kedepan atau leher diganjal dengan apa saja (kalau ada semacam guling kecil ) sehingga jalan nafas tetap lancar.
Hati-hati pada penderita trauma, kepala-leher-dada harus dipertahankan dalam posisi garis lurus, karena ditakutkan menambah cedera pada tulang belakang bila tidak pada posisi tersebut ( Gb. 2A).
Pada penderita tidak sadar dan masih bisa bernafas spontan diletakkan pada posisi sisi mantap. Posisi sisi mantap lebih sering diterapkan pada musibah masal, karena selain menghemat jumlah tenaga penolong juga memudahkan pengeluaran benda asing cair dari mulut penderita.
CARA MELAKUKAN POSISI SISI MIRING MANTAP
1.Fleksikan tungkai yang terdekat pada penolong.
2.Letakkan tangan yang terdekat dengan penolong dibawah pantat penderita.
3.Secara lembut gulirkan penderita ke arah penolong.
4.Ekstensikan kepala penderita. Letakkan tangan penderita yang sebelah atas dibawah pipi sebelah bawah untuk mempertahankan ekstensi kepala dan mencegah penderita bergulir ke depan.
Lengan sebelah bawah yang berada di punggung penderita mencegah penderita bergulir kebelakang.
GERAK JALAN NAFAS TRIPEL
Gerak jalan nafas tripel merupakan kombinasi antara ekstensi kepala, pembukaan mulut dan pendorongan mandibula ke depan.
A.Penolong pada verteks penderita, untuk penderita yang masih bernafas spontan.
B.Penolong pada sisi penderita bila penderita tidak bernafas dan penolong siap untuk melakukan pernafasan bantu.
C.Gerak jalan nafas tripel yang dimodifikasi dengan mengangkat mandibula dengan ibu jari (hanya untuk pasien lemas).
PEMBERSIHAN JALAN NAFAS MANUAL
Bila dicurigai ada benda asing di jalur nafas atas, maka mulut harus dibuka dengan paksa dan mengeluarkan benda asing tersebut.
Ada 3 cara untuk membuka mulut dengan paksa :
a.Gerak jari menyilang, untuk mandibula yang agak lemas.
b.Gerak jari dibelakang gigi geligi untuk mandibula yang kaku.
c.Gerak angkat mandibula lidah, untuk mandibula yang sangat lemas.
A.Gerak jari menyilang.
Penolong pada verteks atau samping kepala penderita.
Jari telunjuk pneolong di masukkan ke dalam sudut mulut penderita dan tekankan jari tersebut pada gigi geligi atasnya, kemudian tekanlah gigi geligi bawah dengan ibu jari yang menyilang jari telunjuk tadi sehingga mulut secara paksa membuka.
B.Gerak jari di belakang gigi geligi.
Masukkan satu jari telunjuk di antara pipi dan gigi geligi penderita dan ganjalkan ujung jari telunjuk tadi di belakang molar terakhir.
C.Gerak angkat mandibula lidah.
Ibu jari penolong dimasukkan ke dalam mulut dan farings penderita dan dengan ujung ibu jari penolong dasar lidah diangkat. Jari-jari yang lain memegang mandibula tadi pada dagu dan mengangkatnya ke depan.
Gerakan – gerakan A, B dan C tadi selain untuk membuka mulut secara paksa juga digunakan menghisap benda asing, memasukkan alat jalan nafas dan laringoskop.
PUKULAN DAN HENTAKAN UNTUK SUMBATAN BENDA ASING
Pada penderita sadar yang mengalami aspirasi sehingga menyebabkan sumbatan partial sebaiknya penderita disuruh batuk dan meludahkannya. Pada penderita yang mengalami sumbatan total baik penderitanya sadar ataupun tidak apalagi sianosis, maka segera lakukan tindakan yang mungkin masih efektif dan dibenarkan.
Langkah-langkah untuk pukulan dan hentakan yang dianjurkan :
Pada penderita sadar.
1.Penderita disuruh membatukkan keluar benda asing tersebut. Bila dalam beberapa detik tindakan tersebut gagal, suruh penderita membuka mulut, dan bila penderita tidak sadar, buka mulutnya secara paksa, dan segera bersihkan mulut dan faringnya dengan jari.
Kalau keadaan memungkinkan kita menggunakan laringoskop dan forsep Magill untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
2.Bila cara no.1 gagal, maka pada penderita sadar :
Lakukan tiga sampai empat kali pukulan punggung (Gb.6a) diikuti tiga sampai lima kali hentakan abdomen atau dada (Gb.6b) dan ulangi usaha-usaha pembersihan (Gb.5).
Pada penderita tidak sadar :
Penderita diletakkan pada posisi horizontal dan usahakan ventilasi paru. Jika tindakan ini gagal, maka lakukan pukulan punggung sebanyak 3-5 kali, diikuti 3-5 kali hentakan abdomen atau hentakan dada. Ulangi usaha pembersihan dan ventilasi. Jika tindakan tersebut juga mengalami kegagalan, maka ulangi urutan ventilasi, pukulan punggung, hentakan dada, penyapuan dengan jari sampai penolong berhasil memberi ventilasi atau sampai perlengkapan untuk mengeluarkan benda asing dari jalan nafas secara langsung tiba. Selama melakukan tindakan-tindakan tersebut diatas periksa denyut nadi pembuluh darah besar, bila tidak teraba, segera lakukan Resusitasi Jantung Paru.
3.Tindakan terakhir yang masih dapat kita lakukan adalah, krikotirotomi, dan ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga terlatih.
CARA-CARA MELAKUKAN PEMUKULAN PUNGGUNG DAN HENTAKAN ABDOMEN
Untuk pukulan punggung (A) lakukan 3 sampai 5 kali pukulan dengan pangkal telapak tangan diatas tulang belakang korban diantara kedua tulang belikatnya. Jika mungkin rendahkan kepala dibawah dadanya untuk memanfaatkan gravitasi.
Untuk hentakan abdomen (B) berdirilah di belakang penderita, lingkarkan kedua lengan penolong mengitari pinggang penderita, pergelangan atau kepalan tangan penolong berpegangan satu sama lain, letakkan kedua tangan penolong pada abdomen antara pusat dan prosesus sifoideus penderita dan kepalan tangan penolong menekan ke arah abdomen dengan hentakan cepat. Ulangi 3 sampai 5 kali. Hindari prosesus sofoideus.
Hentakan dada diatas sternum bawah kurang menimbulkan bahaya, lebih-lebih pada wanita hamil atau gemuk.
CARA-CARA PUKULAN PUNGGUNG (A) DAN HENTAKAN ABDOMEN (B) UNTUK SUMBATAN BENDA ASING PADA KORBAN BERBARING YANG TIDAK SADAR
Untuk pukulan punggung (A) gulirkan penderita pada sisinya sehingga menghadap penolong, dengan dadanya bertumpu pada lutut penolong, berikan 3 sampai 5 kali pukulan tajam dengan pangkal telapak tangan penolong diatas tulang belakang penderita, diantara kedua tulang belikat.
Untuk hentakan abdomen (B) letakkan penderita telentang (muka menghadap ke atas), penolong berlutut disamping abdomen penderita atau mengangkanginya. Penolong meletakkan tangan diatas tangan lainnya, dengan pangkal telapak tangan sebelah bawah digaris tengah antara pusat dan prosesus sifoideus penderita. Miringkan sehingga bahu penolong berada diatas abdomen penderita dan tekan ke arah diafragma dengan hentakan cepat ke dalam dan keatas. Jangan menekan ke arah kiri atau kanan garis tengah. Jika perlu ulangi 3 sampai 5 kali.
PUKULAN PUNGGUNG PADA BAYI DAN ANAK KECIL
Peganglah anak dengan muka kebawah, topanglah dagu dan leher dengan lutut dan satu tangan penolong kemudian lakukan pemukulan pada punggung secara lembut antara kedua tulang belikat bayi. Pada tindakan hentakan dada, letakkan bayi dengan muka menghadap keatas pada lengan bawah penolong, rendahkan kepala dan berikan hentakan dada secara lambat dengan dua atau tiga jari seperti kalau kita melakukan kompresi jantung luar. Jika jalan nafas anak hanya tersumbat partial, anak masih sadar serta dapat bernafas dalam posisi tegak, maka sebaiknya tindakan dikerjakan dengan peralatan yang lebih lengkap, bahkan mungkin menggunakan tindakan anestesi. Tindakan hentakan abdomen jangan dilakukan pada bayi dan anak kecil.
MEMBERSIHKAN JALAN NAFAS
Membersihkan jalan nafas ada dua cara :
a.Dengan manual
b.Dengan penghisapan
a.Dengan manual, sudah disinggung pada bab terdahulu.
b.Dengan penghisapan.
Penghisapan benda asing dari jalan anfas ada dua cara :
1.Penghisapan benda asing dari daerah farings, hendaknya menggunakan penghisapan dengan tekanan negatif yang besar.
2.Penghisapan benda asing dari daerah trakheobronkus, hendaknya menggunakan penghisap dengan tekanan negatif yang lebih kecil, karena kalau terlalu besar dapat menyebabkan paru kolaps, sehingga paru dapat cedera dan penderita dapat mengalami asfiksi.
Untuk penghisapan di daerah trakheobronkus dan nasofaring sebaiknya menggunakan kateter dengan ujung lengkung dan lunak yang diberi jelly mulai dari ujung kateter sampai hampir seluruh kateter. Ujung yang lengkung tersebut memungkinkan kateter dapat dimasukkan ke dalam salah satu bronkus utama, sedangkan kalau kita menggunakan kateter yang lurus biasanya masuk ke bronkus kanan. Kalau kita ingin memasukkan kateter kedalam bronkus utama kiri sebaiknya kepala penderita dimiringkan ke kanan. Diameter kateter seharusnya kurang dari setengah diameter pipa trakea.
INTUBASI.
Intubasi dapat berupa intubasi farings dan intubasi trakea.
Untuk intubasi farings dapat menggunakan :
•pipa nasofarings
•pipa orofarings
•pipa S.
1.Pipa nasofarings
Terbuat dari karet atau plastik yang sangat lunak. Pada waktu memasang alat ini, sebaiknya pipa nasofarings diberi pelicin (KYJelly) dan lubang hidung disemprot dengan ”xylocain spray”, lebih-lebih pada penderita sadar atau stupor, atau memasukkan pipa terlalu dalam. (Gb.9)
Tujuan ”xylocain spray” untuk menghindari laringospasme.
2.Pipa Orofarings
Sering kita sebut Guedel.
3.Pipa S
INTUBASI TRAKEA.
Pipa Endotrakea terdiri dari berbagai ukuran mulai dari 2,5, sampai 10.
Pada penderita gawat nafas dan tidak sadar, intubasi trakea merupakan pilihan terakhir, karena cara ini agak sukar dan harus berpengalaman. (Gb.12)
PERLENGKAPAN
1.Laringoskop
Laringoskop ada dua macam.
Laringoskop Magill, yaitu daun laringoskop lurus.
Laringoskop Macintosh, yaitu daun laringoskop bengkok.
Daun laringoskop yang lurus digunakan untuk mengangkat epiglottis secara langsung, sedangkan daun yang bengkok yang dimasukkan kedalam valekula tepat diatas epiglottis, mengangkat epiglottis tidak langsung dengan menarik frenulum glosoepiglotis. Daun laringoskop yang bengkok tidak menyentuh larings dan karena itu mungkin kurang traumatik dan kurang merangsang refleks, juga memberi ruangan lebih luas untuk melihat dan memasukkan pipa. Intubasi pada anak memerlukan daun laringoskop pediatri khusus.
2.Pipa endotrakea
Sebaiknya kita memilih pipa endotrakea dengan balon lunak volume besar dengan tekanan rendah (high volome low pressure). Untuk anak kecil dan bayi pipa endotrakea tanpa balon. Pipa sebaiknya dibuat dari plastik yang tidak iritatif.
Perlengkapan untuk intubasi orotrakhea/nasotrakhea
CARA INTUBASI OROTRAKEA
Untuk belajar intubasi orotrakea harus latihan dibawah supervisi sampai sempurna. Sudah barang tentu pertama-tama harus dengan manekin intubasi dewasa dan anak, kemudian pada penderita tetapi dalam keadaan teranestesi.
Urutan yang perlu diperhatikan :
1.Mintalah asisten jika mungkin.
2.Pilih, siapkan dan periksa perlengkapan :
a.Pilih ukuran pipa trakea yang tepat dan satu pipa cadangan dengan ukuran lebih kecil.
b.Pilih ukuran dan jenis laringoskop yang tepat.
c.Beri pelicin analgetika yang mudah larut dalam air pada pipa trakea.
d.Periksa balon dengan mengembangkan balon tersebut dan setelah itu kempiskan lagi.
3.Letakkan penderita pada posisi telentang, dengan oksiput ditinggikan dan kepala diekstensi sehingga trakea dan daun laringoskop berada dalam satu garis lurus.
4.Oksigenasi penderita, sebaiknya dengan oksigen 100% selama dua sampai tiga menit (jika keadaan memungkinkan).
5.Memasukkan pipa endotrakea :
a.Mula-mula buka mulut penderita dengan tangan kanan penolong (gerak jari menyilang).
b.Pegang gagang laringoskop erat-erat dengan tangan kiri dan masukkan daun dari sudut kanan mulut penderita, dorong lidahnya ke kiri sehingga lapang pandangan tidak dihalangi oleh lidah yang menyembur melewati sisi terbuka daun laringoskop. Lindungi bibir dari cedera antara gigi dan laringoskop.
c.Masukkan pipa trakea dengan tangan kanan melalui sudut kanan mulut penderita sambil melihat melalui daun laringoskop. Perhatikan ujung pipa dan balon sewaktu melewati larings dan masukkan pipa lebih lanjut sehingga balon berada tepat di bawah larings.
d.Mintalah asisten memegang pipa pada sudut bibir penderita.
e.Segera kembangkan balon untuk mencegah aspirasi.
f.Keluarkan daun laringoskop dan masukkan pipa orofarings atau penahan gigitan.
g.Lakukan auskultasi kedua paru untuk menyingkirkan kemungkinan intubasi bronkus (biasanya bronkus kanan).
6.Plesterlah pipa endotrakea dengan baik pada muka penderita.
KRIKOTIROTOMI
Cara ini untuk nafas spontan baik dengan udara ataupun dengan oksigen, untuk ventilasi buatan dan penghisapan. Tindakan ini memerlukan kanula terbesar yang tersedia dan tidak menyebabkan cedera larings.
Pada orang dewasa diameter luar sebesar 6 mm, dan pada anak besar sebesar 3 mm. Pada anak kecil dan bayi, gunakanlah jarum no. 12 G.
TEKNIK KRIKOTIROTOMI
Letakkan penderita terlentang dengan kepala ekstensi. Pegang larings dengan ibu jari dan jari tengah serta tentukan membrana krikoid dengan jari telunjuk. Buat sayatan kulit horizontal yang cukup. Lakukan insisi tusuk melalui membrana krikotiroid. Dorong kanula ujung tumpul melalui membrana ke dalam lumen trakea.

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

MP3,DOWNLOAD LAGU, GRATIS

anda butuh MP3, Download Lagu lagu terbaru dan terbaik, semuanya GRATISSSS betul betul GRATISSS tidak ada embel embel silahkan coba sendiri

SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
GUDANG DOWNLOAD GRATIS


[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

MP3,DOWNLOAD LAGU, GRATIS

anda butuh MP3, Download Lagu lagu terbaru dan terbaik, semuanya GRATISSSS betul betul GRATISSS tidak ada embel embel silahkan coba sendiri

SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
GUDANG DOWNLOAD GRATIS


[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

IBU

 

Ribuan kilo jalan yang engkau tempuh

lewati rintang untuk aku anakmu

ibuku sayang masih terus berjalan

walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

seperti udara kasih yang engkau berikan

tak mampu ku membalas .....ibu.....ibu...

ingin ku dekap dan menangis di pangkuanmu

sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu

lalu do`a - do`a baluri seluruh tubuhku

dengan apa membalas....-ibu......ibu.

Syair diatas adalah penggalan lagu Bang Iwan Fal`s, yang sangat dalam artinya dalam penggambaran sesosok perempuan yang telah melahirkan kita. Di hari ini 22 Desember beliau diperingati, namun tidak sebatas itu saja kita mengingatnya karena selama hidup kita mengenangnyapun tidaklah cukup dibanding pengorbanannya bagi kita anak-anaknya.

Namun ...terkadang kita justru lupa akan hal itu seakan akan memang sudah kewajiban orang tua untuk mengasuh anaknya dan kita tidak pernah menganggap hal itu  istimewa.

Mulai detik ini dekaplah ibumu seperti waktu kecil kau didekapnya, mulai hari ini sayangi mereka sepereti wakyu kecil tak ada sedetikpun waktu tanpa kasih sayangnya.

akhirnya hanya do`a dari anakmu yang pernah lupa ini, ibu aku menyayangimu semoga Alloh lebih menyayangimu, memberimu kesehatan, dan memuliakanmu

AMIEN..  

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

LIA EDEN = LIA EDAN

Lia eden yang saya lebih senang dengan menyebutnya Lia Edan, membuat sakit hati bagi pemeluk agama yang syah di Indonesia, bahkan seorang Presidenpun ia surati, bener - bener edaaan.

Sebenarnya dalam dunia kesehatan terutama kesehatan jiwa, perilaku Lia ini tidaklah mengejutkan, dia dalam gangguan jiwa yang disebut dengan Waham. Waham sering dijumpai pada penderita gangguan mental yang merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir. Waham atau delusi merupakan keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Tidak realistik, Tidak logis, Menetap, Egosentris, Diyakini kebenarannya oleh penderita, Tidak dapat dikoreksi, Dihayati oleh penderita sebagai hal yang nyata, Penderita hidup dalam wahamnya itu, Keadaan atau hal yang diyakini itu bukan merupakan bagian sosiokultural setempat Waham ada berbagai macam, yaitu :

  • Waham kendali pikir (thought of being controlled). Penderita percaya bahwa pikirannya, perasaan atau tingkah lakunya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.
  • Waham agama,penderita mempunyai kepercayaan bahwa dirinya merupakan orang yang paling tahu tentang agama, merasa dirinya nabi, malaikat bahkan sebagai Tuhan.
  • Waham kebesaran (delusion of grandiosty). Penderita mempunyai kepercayaan bahwa dirinya merupakan orang penting dan berpengaruh, mungkin mempunyai kelebihan kekuatan yang terpendam, atau benar-benar merupakan figur orang kuat sepanjang sejarah (misal : Jendral Sudirman, Napoleon, Hitler, dll).
  • Waham Tersangkut. Penderita percaya bahwa setiap kejadian di sekelilingnya mempunyai hubungan pribadi seperti perintah atau pesan khusus. Penderita percaya bahwa orang asing di sekitarnya memperhatikan dirinya, penyiar televisi dan radio mengirimkan pesan dengan bahasa sandi.
  • Waham bizarre, merupakan waham yang aneh. Termasuk dalam waham bizarre, antara lain : Waham sisip pikir/thought of insertion (percaya bahwa seseorang telah menyisipkan pikirannya ke kepala penderita); waham siar pikir/thought of broadcasting (percaya bahwa pikiran penderita dapat diketahui orang lain, orang lain seakan-akan dapat membaca pikiran penderita); waham sedot pikir/thought of withdrawal (percaya bahwa seseorang telah mengambil keluar pikirannya); waham kendali pikir;waham hipokondri 
  • Waham Hipokondri. Penderita percaya bahwa di dalam dirinya ada benda yang harus dikeluarkan sebab dapat membahayakan dirinya.
  • Waham Cemburu. Cemburu disini adalah cemburu yang bersifat patologis
  • Waham Curiga. Curiga patologis sehingga curiganya sangat berlebihan
  • Waham Diancam. Kepercayaan atau keyakinan bahwa dirinya selalu diikuti, diancam, diganggu atau ada sekelompok orang yang memenuhinya.
  • Waham Kejar. Percaya bahwa dirinya selalu dikejar-kejar orang
  • Waham Bersalah. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang bersalah
  • Waham Berdosa. Percaya bahwa dirinya berdosa sehingga selalu murung
  • Waham Tak Berguna. Percaya bahwa dirinya tak berguna lagi sehingga sering berpikir lebih baik mati (bunuh diri)
  • Waham Kiskin. Percaya bahwa dirinya adalah orang yang miskin.

Dalam kategori waham diatas, Lia ini termasuk kedalam gangguan jiwa kategori waham agama, dimana dalam sebelumnya biasanya didahului dengan kelainan yang disebut dengan Halusinasi

Halusinasi adalah terjadinya persepsi dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera. Kualitas dari persepsi itu dirasakan oleh penderita sangat jelas, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya. Definisi ini dapat membedakan halusinasi dengan mimpi, berkhayal, ilusi dan pseudohalusinasi (tidak sama dengan persepsi sesungguhnya, namun tidak dalam keadaan terkendali). Contoh dari fenomena ini adalah dimana seseorang mengalami gangguan penglihatan, dimana ia merasa melihat suatu objek, namun indera penglihatan orang lain tidak dapat menangkap objek yang sama.

Halusinasi dapat dibagi berdasarkan indera yang bereaksi saat persepsi ini terbentuk, yaitu

  • Halusinasi visual / halusinasi pandangan
  • Halusinasi auditori / halusinasi pendengaran
  • Halusinasi gustatori / halusinasi pengecapan
  • Halusinasi taktil / halusinasi perabaan
  • dan lain -lain

Halusinasi Pendengaran yaitu suatu gangguan persepsi sensori dimana ia merasa mendengar sesuatu / bisikan secara nyata    ( menurut pasien ) yang dalam kenyataan yang sebenarnya tidak pernah ada bisikan tersebut

Nah... diawali dari halusinasi tersebut akhirnya dia mempercayai bahwa dia benar benar mendapatkan bisikan atau wahyu atau apalah namanya   yang menurut dia adalah " KEBENARAN ILLAHI ", kondisi ini berlangsung terus yang akhirnya menjadi Waham yakni suatu anggapan dari pasen bahwa ini adalah " Presiden, Nabi, Malikat atau bahkan ia merasa sebagai Tuhan.Kondisi ini sebenarnya dapat terjadi karena sebelumnya ia merasa ada perasaan " tertekan " bisa karena latar belakang ekonomi, rumah tangga, agama dan lain - lain. dan dari perasaan yang tertekan tadi ia pendam dalam dalam di pikirannya, yang suatu saat akan muncul kembali dalam bentuk - bentuk seperti yang saya katakan diatas yakni ilusi, delusi atau halusinasi. Hal ini hampir sama secara normal kalo kita punya keinginan yang sulit atau nggak mungkin kesampaian biasanya kita pendam keinginan tersebut dalam dalam, yang akhirnya munculah dalam alam bawah sadar kita dalam bentuk mimpi.

Akhirnya yang perlu dilakukan berkenaan dengan kasus Lia ini sebernarnya " HARUS DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA " itu saja. karena LIa sedang EDAN / GILA. 

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

SPIRIT OF LOVE

08-12-03_1428 

TANGISMU BAGAIKAN SEJUTA HARAPAN BAGIKU

08-12-03_1432

SENYUMMU LAKSANA BERLIAN YANG BERKILAUAN

08-12-03_1419

MANJAMU BAGAIKAN BULUH PERINDU BAGIKU

08-12-03_1429  

TATAPANMU  ADALAH  SINAR HARAPANKU

DSC05552

ENGKAULAH ANAKKU " BERLLIANA SHAUMI ATHARIZKY "

[+/-] Read More/Selengkapnya...

DOWNLOAD ASKEP LENGKAP SILAHKAN KLIK LINK DIBAWAH INI
ASKEP LENGKAP

Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada

INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI

Manfaatkan BLOG ANDA

Tukeran Link

COPAS Kode dibawah ke blogmu

Tampilan Diblog akan seperti ini
akper,Keperawatan,PPNI,Solo

CARI DISINI

 


Ingin pasang iklan
dapat duit Klik Disini

Follow-Me

SMS Ke teman anda disini GRATIS

.

[KEMBALI KE ATAS ]