Dermatitis merupakan epidermo-dermitis dengan gejala subyektifpruritus.
Obyektif tampak inflamasi eritema, vesikulasi, eksudasi, dan pembentukan sisik.
Tanda-tanda polimorfi tersebut tidak selalu timbul pada saat yang sama.
Penyakit bertendensi residif dan menjadi kronis.
Sinonim
Unitaris: ekzema dan dermatitis
dianggap sinonim. Anggapan ini, yang berasal dari kontinen Eropa
tidak dianut
lagi.
Dualistis: ekzema dan dermatitis
merupakan nama yang tidak sinonim. Anggapan dualistis sekarang dianut di semua
negeri. Semua kelainan dianggap dermatitis dan dengan demikian dicari
faktor-faktor penyebab. Yang dulu disebut ekzema ialah salah satu bentuk
dermatitis, yakni yang dinamakan dermatitis atopik
Etiologi
Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui. Sebagian besar merupakan
respons kulit terhadap agen-agen, misalnya zat kimia, protein, bakteri, dan
fungus. Respons tersebut dapat berhubungan dengan alergi. Alergi ialah
perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan spesifik untuk bereaksi.
Reaksi
alergi terjadi atas dasar interaksi antara antigen dan antibodi. Karena
banyaknya agen penyebab, ada anggapan bahwa nama dermatitis digunakan sebagai
nama `tong sampah' (carch basker term). Banyak penyakit alergi yang
disertai tanda-tanda polimorfi disebut dermatitis.
Manifestasi
Klinis
Subyektif
ada tanda-tanda radang akut, terutama pruritus (sebagai pengganti dolor).
Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor), kemerahan (rubor), edema atau
pembengkakan, dan gangguan fungsi kulit (fungsio lesa).
Obyektif,
biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi, yang dapat
timbul secara serentak atau berturut-turut. Pada permulaan timbul eritema dan
edema. Edema sangat jelas pada kulit yang longgar, misalnya muka (terutama
palpebra dan bibir) dan genitalia eksterna. Infiltrasi biasanya terdiri atas
papul.
Dermatitis
madidans (basah) berarti terdapat eksudasi. Di sana-sini terdapat sumber
dermatitis, artinya terdapat vesikel-vesikel pungtiformis yang berkelompok dan
kemudian membesar. Kelainan tersebut dapat disertai bula atau pustul, jika
disertai infeksi.
Dermatitis
sika (kering) berarti tidak madidans. Bila gelembung-gelembung mengering, maka
akan terlihat erosi atau ekskoriasi dengan krusta. Hal ini berarti dermatitis
menjadi kering disebut dermatitis sika. Pada stadium tersebut terjadi
deskuamasi, artinya timbul sisik-sisik. Bila proses menjadi kronis tampak likenifikasi
dan sebagai sekuele terlihat hiperpigmentasi atau hipopigmentasi.
UNTUK artikel Selengkapnya silahkan Download dengan mengklik gambar dibawah
ASKEP LENGKAP
Terima Kasih Telah Download,
ingin download askep lebih banyak silahkan klik Download Askep
Kami sangat berterima kasih jika pengunjung bersedia Klik Iklan yang ada
INGIN BERBISNIS SEPERTI SAYA SILAHKAN KLIK BANNER DIBAWAH INI
Manfaatkan BLOG ANDA